Thursday, November 17, 2011

The Best Thing About Me Is You

Tujuh orang insan Tuhan telah lahir dari rahimnya

Tujuh kali Dia mempertaruhkan nyawanya

Namun, sayang, satu nyawa harus Dia relakan

Lima perempuan dan satu laki-laki

Harus Dia rawat, Dia susui, dan Dia jaga dengan tenaga dan kasih sayangnya

Enam anak yang harus melewati tahap pertumbuhan
dan perkembangan yang sama dengan anak normal lainnya.

Isak tangis, kenakalan, dan kemanjaan mereka, Ia hadapi dengan penuh cinta.

She is My Lovely Mom



Sangat bersyukur bisa lahir dari rahim beliau. “Emak”, itulah panggilan gw kepada nyokap. Emak adalah sosok perempuan yang hatinya sangat lembut. Beliau sangat mengasihi semua orang yang dikenalnya. Emak tidak suka dengan perselihan, bahkan beliau lebih baik nmengalah dibandingkan bersitegang dengan orang lain.

Emak memang bawel, punya banyak aturan, dan selalu mengkhawatirkan anak2nya. Tidak boleh bangun siang, harus mencuci dan menyeterika baju sendiri, harus merapikan kamar sendiri, harus salat, harus belajar agama, tidak boleh pulang malam, tidak boleh pacaran saat masih sekolah….dan tidak boleh yang lain-lain………

Mungkin peraturan beliau akan membuat anak melarikan diri dari rumah mereka. Apalagi di jaman pergaulan bebas saat ini.But, I love that, The rules that guide me to be a better human, even kadang gw langgar juga, hehe.

Semua peraturan dari beliau membuat gw menjadi perempuan yang mandiri. Gw bisa beberes rumah, bisa mencuci, bahkan bisa memasak (yahh, walaupun banyak yang bilang seperti pembantu, tapi tidak semua perempuan bisa lho *bangga,hahaha)

Sifat lembutnya membuat banyak orang merasa nyaman dengan beliau. Banyak pasangan muda yang pindah dekat dengan rumah kami, dianggap seperti anak beliau.

Itulah beliau, dengan jasanya, bisa membuat gw merasa menjadi perempuan seutuhnya.

Mungkin kebaikan hatinya dan semua ilmu yang sudah beliau ajarkan, sudah cukup di mata Tuhan, maka Tuhan memanggilnya lebih cepat.

Ya, nyokap sudah meninggal sejak tanggal 22 November 2008.Kanker saluran pernapasan sudah merenggut nyawanya. Rasanya begitu cepat karena baru bulan Juli 2008 beliau divonis kanker stadium akhir ini.

Gw pun ga ada saat beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Saat itu, memang gw tinggal di bogor karena kuliah di sana. Sabtu, hari meninggalnya beliau, gw memang berniat untuk pulang tanpa berpikiran gw tidak akan bertemu beliau kembali. Tapi, sesampainya di rumah, yang gw lihat adalah sekumpulan orang memakai kerudung dan peci, duduk dan berlalu lalang di depan rumah.

Gw lewati semua orang itu dan sesampainya di pintu, gw lihat sesosok tubuh telah diselimuti kain batik dan wajahnya ditutupi kain putih yang masih bisa terlihat wajah dibaliknya.

Ya Tuhan, akhirnya gw pun mengalami kejjadian yang selalu dijadikan materi saat kontemplasi para motivator itu. “Coba kalian bayangkan, saat kalian pulang ke rumah, dan kalian melihat bendera kuning terpasang dan ternyata adalah orang tua kalian yang meningga”, itulah kalimat yang selalu terngiang.

Ok, gw ga perlu membayangkannya lagi, gw sudah mengalaminya. Ternyata itu bisa terjadi oleh siapa pun. Kita tidak bisa mengatur ingin bertemu sebelum mereka meninggal. Rasanya itu……………tidak bisa digambarkan, hingga saat ini pun, air mata selalu mengalir begitu mengingatnya.

That’s Life………….

She is the best woman in my life ………

Thnx Mom….i always pray for you and don’t worry about me, now, I’m a big girl, being a woman.


1 comment:

  1. Nuy, kenapa seolah2 kita memang ditakdirin punya kmiripan cerita hidup yaa?
    Wktu ibu mninggal pun aq jg ga lg d rumah yg ada bgitu pulang ngliat bndera kuning ada tulisan nama ibu... Huwaaaaaa.....

    ReplyDelete