Sunday, November 20, 2011

It's Ain't Your Wedding Party



Bulan Haji.....
Banyak orang yang menyebutnya demikian karena bertepatan dengan waktunya umat Islam melaksanakan rukun Islam yang terakhir, yaitu pergi haji. Dalam kalender Hijriah, keberangkatan haji dimulai di Bulan Djulqaidah dan moment hajinya (yaitu, saat tawaf di padang Arafah) jatuh di bulan Djulhijah.

Nah, pada bulan ini pula, banyak sekali diselenggarakan acara pernikahan.
Sampai skrg gw ga tau ya mengapa banyak yang menetapkan waktu pernikahan saat itu.
Pastinya , itu adalah bulan baik, tapi apa sebabnya?Entahlah, ada yang tau penyebabnya????


Di tahun 2011 ini, bulan haji jatuh pada bulan November. Coba perhatikan baik-baik, pasti banyak undangan pernikahan datang ke rumah lo atau facebook lo mulai banyak notification untuk wedding invitation.
Sepanjang jalan pun pasti tampak janur kuning melengkung. Gw pun merasakannya, gilaa, dalam waktu 2 minggu, ada 7 undangan pernikahan. Tapi ga semuanya gw hadiri karena bentrok atau lokasinya jauh.

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Sanking banyaknya acara pernikahan, ada satu moment yang bikin gw merasa bodoh dan pengen ketawa kalau mengingatnya lagi.

Hari Sabtu, tanggal 19 November 2011, ada 3 undangan pernikahan yang harus gw datangi.

Pertama, undangan pernikahan tmn kantor gw di hotel Harris. Acara ini sangat lancar, gw pun menikmatinya dengan santai.

Kedua, undangan temen SMP gw di Bekasi. Karena tak ada satu pun temen gw yang datang, so gw juga datang, hehe… Maaf ya Sidiq, abis lo nikahannya jauh sih.

Ketiga, acara pernikahan kakak angkatan gw di kampus sekaligus temen kantor gw saat gw masih d PT Sari Husada. Namanya Aqsa dan Arif. Lokasi gedung pernikahan mereka ada di Taman Mini. Nama gedungnya Sasana Adi Guno.

Teman-teman seangkatan gw pun ga ada yang datang. Karena gw juga malas datang sendirian, so gw ajak temen SMP gw yang bernama Rani. Dia juga ada undangan pernikahan di Gedung Puspa Taman Anggrek, TMII. Beruntung lah gw karena Rani pun tidak ada teman untuk datang ke acara tersebut. Bukan karena tidak punya pacar seperti gw, tapi karena pacarnya sedang ke luar kota. Ok, tercipta lah simbiosis mutualisme. Gw temani dia dulu, selanjutnya dia temani gw. Kebetulan banget waktu acara nya sama, dimulai dari jam 7 malam.

Di acara pertama sangat lancar, gedung mudah ditemui, bahkan kami datang 15 menit lebih awal dari pestanya, haha….Setelah mengikuti prosesinya, kitalangsung searching makanan di tiap pondok. Sudah kesepakatan gw dan rani untuk makan sedikit saja karena masih ada undangan berikutnya. Rani melahap dua piring dimsum sementara gw sepiring dimsum dan sepiring spaghetti.

Makan selesai, dan bersiaplah kami menuju pestanya Kak Aqsa. Jujur aj, gw ga tau lokasi gedungnya. Gw Cuma tau itu terletak di Taman Mini. Ada salah satu teman gw bilang bahwa gedung itu terletak di sebelah Masjid Attin. Ok, kami menyusuri jalan sebelah masjid At-tin sesuai dengan saran dari teman gw.

Satu persatu papan nama di janur kuning gw perhatikan, tapi tidak ada yang bernama Aqsa dan Arif. Kunci satu-satunya adalah bertanya ke security. “Pak, gedung Sasana Adiguno dimana ya, Pak?’, Tanya Rani. “Oh, di sana Mba, di lampu merah yang satu lagi’, jawab security. “Itu di dalam Taman Mininya ya, Pak?”, tanya gw untuk memastikan.

Ternyata benar, Gedung itu ada di dalam kawasan TamanMini Indonesia Indah. Kami masuk ke area yang ada duplikasi Monas dan gedung itu ada di depannya. Tapi, ada banyak sekali janur di sana. Semuanya bersebelahan. Gw bingung, yang mana tempat resepsinya Kak Aqsa.

Biasanya, tukang parkir tahu org yang menikah di gedung bersangkutan, so Rani bertanya langsung “Bang, acaranya Aqsa di gedung yang mana ya?”. Oh, di sini Mba, tunjuk Pak tukang parkir ke gedung yang berhadapan langsung dengan lapangan berminiatur Monas. Ok, dengan santainya kami masuk.

Gw masukkan angpao dan gw tulis di buku tamu “Nuy, Gizi 42”. Kami masuk lah ke ruangan. Penataan ruangannya sangat megah. Di sisi kanan ada grup musik yang sedang mengalunkan lagu cinta. Di sisi kiri sudah tersedia berbagai macam makanan yang keliatannya sangat enak. Sementara pelaminannya terletak jauh diujung tengah ruangan. Gw perhatikan dengan seksama tamu-tamu yang berdatangan tapi tak satu pun yang gw kenal. Gw lihat dengan teliti pengantin wanitanya “Lho, koq ga berjilbab, ohh,,mungkin karena dia baru mengenakan jilbab, so khusus hari pernikahannya, jilbabnya dilepas dulu”, pikiran yang bodoh ya, hehe. Gw perhatikan lagi pengantin prianya “Sejak kapan Mas Arif berkacamata’?....Aaaargghhh, NO, ternyata mereka bukanlah pengantin yang gw maksud". Oh God, gw speechless dan berusaha tetap cool agar orang lain tidak curiga.

Gw berbisik ke telinga Rani “Ran, kita salah gedung, itu bukan teman gw,haduuh gmn nih?”, Rani, yang belum kenal K Aqsa sama sekali pun kaget. "Ihh..gimana sih lo, yaud lah kita makan dulu aj", Rani membuat gw tenang. Dengan santainya dia langsung ambil duck bake, hahaaha....dan gw masih kebingungan "How come??"...Ahhh , gw jadi ga nafsu makan. Tapi rugi juga ya, gw udah masukkin angpao. "Udah, makan aja yang banyak, lo kan ud masukin amplop", bujuk Rani. Gw ga bisa, so gw hanya mencicipi bebek yang ada di piring Rani. Rasanya mau cepat-cepat keluar dari ruangan ini.


Kami pun keluar lewat pintu samping, pintu yang aneh untuk dilewati para tamu dan aneh pula secepat itu kami pulang. Tapi, ahh, i don't care, yang penting gw keluar dari sana.

Ternyata, pintu gedung resepsi K Aqsa itu ada di sebelah kanan belakang gedung pertama tadi. Hahhh, damn, segitu dekatnya. Gw ga bawa amplop cadangan dan yang terpikir oleh gw adalah datang tanpa memasukkan angpao. Tapi, setelah gw pikir2 lagi, malu juga yaaa...Untung aj gw dianugerahi otak yang cerdas oleh Tuhan (hahaha, amin), gw masih menyimpan tiket masuk Taman Mini saat di pintu masuk tadi. lembaran yang hanya di bagian mukanya saja yang berwarna, tapi dibaliknya berwarna putih. "Ahaaaa....i have a good idea". Gw lipat2 kertas itu, dan gw sisipkan uang, jadi deh terlihat seperti amplop yang sudah terlipat. Gw masukkan, dan gw tulis di buku tamu lagi, "Nuy, Gizi 42".


Next, gw langsung mengucapkan selamat kepada mempelai dan kembali menghunting makanan. Sebenarnya gw sdh ga nafsu makan, gw pun cuma makan 1 cake dan semangkok baso. hmmm,,,,


What a stupid moment, hahahahha................

Tapi sepertinya bukan hanya gw yang pernah bertindak seperti itu karena saat gw menceritakan hal ini ke orang lain ternyata hal ini sudah sering terjadi.


Bukanlah manusia yang cerdas jika setiap kejadian yang diallaminya tidak dijadikan pelajaran. Berdasarkan pengalaman bodoh gw ini, ada tip yang simple namun sangat penting kita lakukan saat datang ke pesta pernikahan.


1. Boleh bertanya ke tukang parkir atau security di sekitar gedung mengenai nama mempelai, tapi jangan percaya 100 %.

2. Perhatikan papan nama yang biasanya menempel di janur kuning.

3. Saat masuk gedung, biasanya ada foto pre wed, dan perhatikan baik-baik, apakah wajahnya sama dengan mempelai yang telah mengundang Anda.

4. Bawalah dua amplop, 1 kosong dan 1 lagi berisi uang. Masukkan amplop kosong terlebih dahulu, kemudian tulis nama di buku tamu. Masuklah, dan bergegaslah untuk memberikan ucapan selamat kepada mempelai. Jika mempelainya sesuai dengan yang kita tuju, lanjutkan dengan hunting makanan semampu perut Anda menampungnya. Jika sudah kenyang, masukkanlah amplop yang berisi uang tadi, anggap saja tadi kelupaan dan berdoa saja pagarayu nya lupa dengan wajah Anda.


Ok, jangan lupa tip di atas dilaksanakan jika Anda tidak rugi seperti saya ....:)





1 comment:

  1. Bwakakakakakak....it's soooo Nuy... Always nyasar.. Tenang nuy, keknya emang byk kok yg pernah ngalamin bgituh.. *ngacungin jempol* :)

    ReplyDelete